Surat terbuka untuk Jokowi


Photo by suara.com


 Dear Pak Jokowi,



Tidak terasa sudah 3 bulan lebih anda menjadi pucuk pimpinan negeri ini ya. Lumayan lama juga menurut saya. Dan waktu 3 bulan kalo untuk pegawai baru itu berarti selesainya masa percobaan.



Tapi saya yakin pak jokowi bukan coba-coba dalam memimpin negeri ini, walaupun begitu banyak kebijakan yang sangat terkesan menggunakan ilmu coba-coba didalamnya. Saya kasih 1 contoh saja, yang semua orang sudah pasti tau, Harga BBM. Naik… turun… naik.. dan naiiik… belum lagi metode “test the water” yang seolah menjadi favorit pemerintahan saat ini.



Saya tidak mengapa kalau memang pak jokowi mengakui belum faham secara menyeluruh dan komprehensif tentang masalah di negeri ini. Karena memang tidak ada yg berpengalaman untuk menjadi seorang presiden (kecuali kalau sudah melewati 1 periode dan ingin menjabat lagi). Tapi pak, saya mohon, walaupun bapak belum berpengalaman, belum pernah memimpin negara yang se-bhineka indonesia ini, yang sudah pasti persoalannya jauh lebih besar daripada hanya setingkat walikota dan juga terlalu cepatnya anda menjadi presiden sedangkan menjadi gubernur saja belum teruji keberhasilannya. Saya mohon bapak setidaknya menjaga 3 hal ini sebagai syarat mutlak seorang pemimpin, yaitu. AMANAH, ISTIQOMAH dan TIDAK KHIANAT. yah, walaupun syarat amanah sudah terbukti anda langgar ketika meninggalkan jabatan gubernur. Tapi selalu ada kesempatan kedua untuk tidak mengulangnya lagi.



Namun apa mau dikata. Anda yang katanya dipilih oleh 51% rakyat ini sudah harus menanggung beban yang saya yakin dalam diri anda mengakui bahwa anda mungkin belum sanggup memikulnya.



Ini sangat jelas terlihat dari sangat kurangnya aura leadership anda selama ini, Pertama kesan terputusnya tali komando dengan seringkalinya anda mengatakan bahwa “bukan urusan saya” yang menandakan bahwa anda tidak bisa bicara banyak tentang hal tersebut karena sistem anda sepertinya adalah menyerahkan penuh sebuah pekerjaan pada orang yang anda percaya bisa melakukannya, sedangkan anda sendiri lepas dari mengontrol kinerja orang yang anda percaya tersebut. Hal ini menjadi sangat tidak berwibawa dan berbahaya untuk seorang pemimpin, yang dalam ruang bawah sadar sebagian besar rakyatnya adalah “kawula dalem” atau type rakyat yang mendambakan seorang raja yang wibawa untuk menuntun mereka menuju yang lebih baik. Rakyat yang merindukan seorang pemimpin yang mampu mengarahkan, menuntun dan menyelamatkan mereka dari semua persoalan makro maupun mikro yang mereka hadapi. Dan sangat terlihat jelas anda belum memiliki aura tersebut.



Belum lagi isu begitu tertekannya anda dengan orang-orang sekeliling anda yang katanya tidak henti-hentinya menekannya anda dengan kepentingan mereka masing-masing yang sebagian besar bukan mengatasnamakan rakyat namun lebih kepada “imbalan” atas membantu anda menjadi pemimpin bangsa ini. Satu sisi seharusnya anda bersyukur bahwa isu tertekannya anda dengan orang sekeliling anda telah mampu membuat pemuja fanatik anda mendapatkan alibinya untuk tetap merasa bahwa mereka tidak salah memilih anda karena mereka berprinsip bahwa orang sekeliling andalah yang tidak baik, tapi anda tetap menjadi orang paling bersih dimata orang yang terlanjur mencintai anda. Tapi….



Bukankah anda seorang presiden? Yang seharusnya bisa memutuskan tanpa takut intimidasi yang yang menghampiri anda.



Bukankah anda memiliki hati yang baik? Yang bisa dengan lantang dan tegas menolak sesuatu yang tidak pada pro rakyat.



Bukankah anda yang mengatakan bahwa kepemimpinan anda adalah “tanpa syarat”? Yang seharusnya tidak ada satupun pendukung anda yang mendapatkan “jatah” posisi dan kewenangan yang ternyata seringkali ter-ingkari.



Pak Jokowi,


Saya tau dan sangat menyadari bahwa anda sangat kesulitan menghadapi situasi saat ini.



Pertama.

Karena mau tidak mau pemilu kemarin sudah membelah rakyat kita menjadi 2 bagian. Saya bukan ingin berfikir bahwa bangsa ini terbelah dua, tapi kompetisi dengan hanya 2 jagoan dan menang dengan persentase tipisnya anda, mau tidak mau telah membangun ego dari rakyat untuk tetap merasa benar akan pilihan mereka. Sehingga secara tidak mereka sadari, mereka selalu membandingkan pilihan mereka dengan kebijakan yang anda lakukan. Dan itu mengesankan bahwa kubu 49% menjadi seperti tidak bisa move on dari pemilu lalu, tapi tahukah anda bahwa yang selalu mengingatkan mereka dengan pilihan mereka adalah karena kebijakan anda yang sangat pertentangan dengan kampanye anda waktu itu?? Itulah yang memicu 49% rakyat menjadi makin yakin bahwa mereka benar dalam memilih, dan saat ini juga sudah ada yang tersakiti karena telah memilih anda. Pak jokowi tolong fikirkan hal ini, karena 51% yang anda yakini mendukung akan bisa terkikis dan itu bisa mengancam posisi anda saat ini. Saya mohon mulai saat ini berhati-hatilah dalam mengambil keputusan karena itu akan sangat rentan bagi posisi aman anda.



Kedua.

“Saatnya balas budi” adalah kondisi yang saat ini juga sangat memeras fikiran anda dalam bekerja. Para pendukung anda yang saat ini sudah membuka topengnya dan menampakkan wajah aslinya, mungkin telah mampu membuat anda gemetaran bahkan mungkin tidak bisa tidur dengan “todongan” mereka pada anda sehingga banyak kebijakan anda yang sangat jauh dari “tanpa syarat” yang anda dengung-dengungkan ketika kampanye lalu. Ini adalah ujian terberat bagi kemampuan Leadership anda dan ketegasan anda untuk membuktikan bahwa anda memang layak untuk memimpin negeri ini. Hajar dan “tampar” mereka, agar mereka sadar bahwa mereka telah membohongi rakyat dan pembohong itu tidak layak untuk memimpin negeri ini!!!. Dan tamparan itu akan terjadi jika anda memang masih berdiri diatas kepentingan rakyat tentunya dan bukan hanya berdiri diatas kepentingan para politikus yang mendukung anda. Buktikanlah pak jokowi. Jangan cuma senyum saja dan nyaman di pesawat kepresidenan dengan keluarga anda untuk keliling dunia.



Buatlah setidaknya satu saja dulu gebrakan yang bisa membuat kami, para pengkritik anda menjadi begitu tercengang dengan tindakan anda dan kebijakan anda yang sekian lama kami tunggu kemunculannya.



Misal :



1. Putuskan kerjasama dgn free port untuk tambang di papua.



2. Putuskan kerjasama dengan israel sebagai tanda bahwa anda memiliki sikap untuk palestina seperti yang anda dengungkan ketika kampanye lalu.



3. Batasi seminimal mungkin produk import dan maksimalkan budaya cinta produksi dalam negeri sendiri.



4. Fikirkan kembali kerjasama dgn proton untuk mobil nasional. Kita terlalu hebat untuk mencontoh teknologi mereka. Putra putri bangsa kita lebih mampu membuat teknologi jauh lebih hebat dari mereka.



5. Buat kita, rakyat anda, merasa bahwa mereka telah menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. Bukan menjadi kepala negara yang kerap bertamu ke negara lain dan pulang dengan setumpuk hutang yang harus rakyat tanggung.



6. Segera putuskan untuk eksekusi terpidana yang seharusnya di eksekusi tanpa mengulur-ulur waktu.



Atau jika keenam hal tersebut menurut anda tidak mungkin atau terlalu berat, setidaknya lakukanlah hal yang menurut anda luar biasa, terserah anda, anda yang paling bisa mencari, mencuri dan menghipnotis perhatian rakyat. Buat kami terkesan.



Itu pesan dan harapan saya untuk anda pak. Agar anda tidak mudah di goyang oleh 49% rakyat yang saat ini mungkin sudah bertambah yang tidak pernah lelah untuk mengawal dan mengkritik anda serta mencoba selalu mengingatkan atas janji-janji anda yang sejauh 3 bulan lebih ini belum ada hasilnya.



Akhir kata…



Buktikanlah atau Lambaikan tangan ke kamera.



Salam, ocehanburung.

Sumber : new.ocehanburung.blogdetik.com/2015/04/04/surat-terbuka-untuk-jokowi?
Tag : Dalam Negeri
0 Komentar untuk "Surat terbuka untuk Jokowi"

Back To Top